Selasa, 10 April 2018

Verbs as Complements, Affirmative Agreement & Negative Agreement.

VERBS AS COMPLEMENTS

Jika verb menjadi complement (objek) dalam sebuah kalimat, maka verbs tersebut bisa berbentuk verb+ing atau to+verb. Penentuan bentuk tersebut (apakah verb+ing atau to+verb) tergantung oleh verb yang menjadi predicate dalam kalimat itu.
  1. Verb + Gerunds
    Gerund adalah kata kerja yang berfungsi sebagai kata benda sehingga dapat berfungsi sebagai subjek, objek dan pelengkap (complement) dalam kalimat, juga di belakang sebuah preposisi. Bentuk gerund biasanya disebut verb+ing. Mungkin istilah itulah yang biasa kita kenal selama ini mengenai gerund. Singkatnya, Gerund adalah kata benda yang dibentuk dari kata kerja (verb) + ing. Gerund sebagai pelengkap tidak dapat dijadikan subject dalam kalimat pasif (passive voice). Gerund terletak setelah to be: is/am/are, was/were, been/being/be. Contoh :
    • My hobby is fishing
    • Her hobby is reading novel
    • My favorite sport is playing football
    • What she wants to do now is crying over her mother to release her burden
    • He considered traveling to Europe for the summer, but he doesn’t have enough funds
  2. Verb + to  infinitive
    Infinitives adalah bentuk dasar dari verbs. Dalam bahasa inggris, penulisan infinitives biasanya diawali dengan “to”. Misalnya: to read, to walk, to give, dan seterusnya. Meskipun pada umumnya infinitive diawali dengan “to”, akan tetapi ada beberapa infinitive tanpa “to”, biasanya disebut dengan “bare infinitive”. Contoh:
          a. Subject + Verb + to infinitive
  • I want to study English.
  • I hope to see you again.
  • Residents are not allowed to bring pets in my apartment.
    b. subject + verb + object (nouns/ pronouns) + to infinitive
  • My boss expects me to finish the work as soon as possible.
  • The teacher reminded the students to do their homework.
  • The doctor advised him to stop smoking.
  1. Verb + Preposition + Gerund
    Ada dua kemungkinan jika Gerund digunakan sebagai Object, yakni Object of Preposition (Object Kata Depan) dan Object of Verb (Object Kata Kerja). Beberapa preposisi (preposition) lazim yang sering diikuti oleh Gerund adalah: about, in, for, of, without, from, by, dan to. Untuk preposisi “to”, boleh diikuti Gerund jika fungsinya memang sebagai presposisi, bukan bentuk dari infinitive. Contoh :
  • I’m used to sleeping with the window open.
  • I’m accustomed to sleeping with the window open.
  • I look forward to going home next month.
AFFIRMATIVE AGREEMENT 

Untuk menghilangkan pengulangan kata pada suatu kalimat kita bisa menggunakan kata “so”atau “too”. Ada perbedaan pada susunan kalimatnya ketika menggunaan kata “so” dan “too”. Silahkan perhatikan rumus berikut:
Ketika hanya ada “to be” pada klausa utama (main clause), maka tenses yang sama dari “to be” digunakan pada klausa kedua (second clause).
Contohnya:
1.     I am hungry = I am hungry, and you are too.
2.    You are hungry = I am hungry, and so are you.

Affirmative statement (to be) + and +                 Subject + to be + too
                                                                              So + to be + subject

Contoh kalimat lainnya:
1.    Their plane is arriving at 7 o’clock, and so is mine.
2.    I am sick, and He is too.
3.    Our class is clean, and so are theirs.
4.    Bella is beautiful, and her sister is too.
5.    My hand writing is bad, and so are you.

Ketika hanya ada kata kerja bantu (auxiliary verb), contohnya: will, should, has, have, must, etc pada klausa utama (main clause), kata kerja bantu nya (auxiliary verb) juga digunakan pada klausa kedua (second clause).
Contohnya:
1. He has seen her plays = He has seen her plays, and the girls have too.
2. The girls have seen her plays = He has seen her plays, and so have the girls.

Affirmative statement + and +                              Subject + auxiliary verb only + too
       (auxiliary verb)                                                So + auxiliary verb only + subject

Contoh kalimat lainnya:
1.They will go at noon, and she will too.
2. He has an early appointment, and so have I.
3. They have written their lyrics, and so have we.
4. Richard has lived in Cuba for five years, and they have too.
5. I should finish the report, and she should too.

Ketika hanya ada kata kerja (verb) tanpa auxiliary verb pada klausa utama (main clause), kata kerja bantu do, does, atau did digunakan pada klausa kedua (second clause) dan tenses nya harus sama.
Contohnya:
1. We go to school = We go to school, and my brother does too.
2. My brother goes to school = We go to school, and so does my brother.

Affirmative statement + and +                              Subject + (do, does, did) + too
(single verb except ”to be”)                                    So + (do, does, did) + subject

Contoh kalimat lainnya:
1. We want to buy a fountain, and she does too.
2. My mother likes traveling, and so do their mother.
3. My brother invites him to the party, and my sister does too.
4. They wrote a good poem, and so did he.
5. Fred cooked fried rice for his breakfast, and Tina did too.


NEGATIVE AGREEMENT

“Either” dan “neither” memiliki fungsi yang sama seperti kata “too” dan “so” pada klausa kedua (second clause) dalam kalimat positif (affirmative sentence/ agreement). Kata “Either”dan “neither” ini digunakan untuk mengindikasikan kalimat negative (negative sentence/ agreement). Aturan yang sama juga berlaku untuk penggunaan “to be”, “auxiliary verb” (kata kerja bantu), dan “verb” (kata kerja).
Contohnya:
1.  I didn’t go to the mosque yesterday, and Ali didn’t either.
2.  I didn’t go to the mosque yesterday, and neither did Ali.

Negative statement + and +                   Subject + negative auxiliary or “to be” + either
                                                                Neither + positive auxiliary or “to be” + subject

Contoh kalimat lainnya:
1. The manager isn’t too happy with the project, and neither is his assistant.
2. We can’t study in the library, and he can’t either.
3. You didn’t pay the taxes, and they didn’t either.
4. My brother won’t accept my father’s decision, and my sister won’t either.
5. He doesn’t know the answer, and neither does she.

Sumber :
http://bahasainggrisonandNegativeAgreement013/04/elliptical-constructions.html
http://elsadenovia.blogspot.com/2014/05/affirmative-agreement-and-negative.html  

 
 

Rabu, 03 Mei 2017

Makna Lambang atau Logo Muhammadiyah

Makna Lambang atau Logo Muhammadiyah

 

Simbol persyarikatan berupa matahari yang pancarkan duabelas cahaya yang mengarah ke semua daerah dengan cahayanya yang putih terang bersinar. Pada area tengah matahari ada tulisan menggunakan huruf Arab Muhammadiyah. Dalam lingkaran yang melingkari tulisan huruf Arab berupa kalimat syahadat tauhid. Pada lingkaran samping atas serta di lingkaran sisi bawah tercatat kalimat syahadat Rasul. Semua gambar matahari dengan atributnya berwarna putih serta terdapat diatas warna basic hijau daun.



 Arti lambang atau logo Muhammadiyah:Warna hijau sebagai warna basic melambangkan kedamaian serta kesejahteraan.
  1. Matahari adalah titik pusat dalam tata surya adalah sumber kemampuan seluruh makhluk hidup yang ada di bumi. Bila matahari jadi kemampuan cikal akan biologis, Muhammadiyah diinginkan bisa jadi sumber kemampuan spiritual dengan nilai-nilai Islam yang berintikan dua kalimat syahadat.
  2. Duabelas matahari yang memancar ke semua penjuru dimisalkan untuk kemauan serta semangat warga Muhammadiyah dengan memperjuangkan Islam. Semangat yang pantang mundur serta tidak mudah menyerah seperti golongan Hawari(teman dekat Nabi Isa AS yang sejumlah 12)
  3. Warna putih pada semua gambar matahari melambangkan keadilan serta keikhlasan.
  4. Warna hijau sebagai warna basic melambangkan kedamaian serta kesejahteraan. 
Referensi: http://webmuhammadiyah.blogspot.com/2013/11/arti-logo-lambang-muhammadiyah.html

Kamis, 30 Maret 2017

Teknik Animasi Dalam Pembuatan Film Avatar

Film Avatar memang fenomenal! Film garapan sutradara terkenal James Cameron ini bukan Cuma berhasil meraup penonton terbanyak di seluruh dunia saat ini, tapi juga bikin orang kagum dengan kecanggihan pembuatannya. Intinya, film yang dirilis akhir tahun 2009 itu sangat mengesankan. Nah, mau tahu apa saja rahasia teknologi di balik pembuatan film yang naskahnya sudah disiapkan sejak tahun 1994 tersebut? Intip, yuk!

NetApp
Server ini punya peran sangat penting dalam penggarapan Avatar. WETA Digital menggunakan mesin penyimpanan data online komputer ini karena mampu menyimpan data animasi CGI dan visual effect dalam jumlah yang sangat besar. Hingga RAM 104 Terrabytes dan mampu menjalankan renderfarm sampai 40 ribu CPU Core. Hingga gambar animasi beresolusi tinggi bisa dikerjakan lebih detil dan lebih cepat, tentunya.

CGI
Computer Generated Imagery adalah proses pengerjaan gambar baik itu animasi maupun spesial efek yang dikerjakan dengan komputer berteknologi canggih. Sehingga hasil kerjanya terlihat halus, serta bisa menyatu dengan potongan gambar lain dalam sebuah film.

WETA Digital
Adalah perusahaan digital visual efek yang berkantor pusat di Wellington, Selandia Baru. Perusahan ini mampu menyediakan segala fasilitas komputer yang canggih, karyawan yang berpengalaman, serta perlengkapan yang memuaskan untuk keperluan visual effect dalam film Avatar. Salah seorang pemiliknya adalah produser dan sutradara terkenal Peter Jackson.

3D Fusion Camera


Selain kamera Virtual, James Cameron juga punya kamera jenis baru yang canggih, namanya Fusion 3D Camera. Artinya sih hanya Fusion Camera, namun James Cameron memodifikasi kamera tersebut hingga menghasilkan teknologi 3D Fusion Camera. Dengan begitu, kamera bukan hanya mampu menangkap adegan dengan kualitas gambar beresolusi tinggi, tapi juga format 3D makin detil. 3D Fusion Camera ini terdiri dari 2 kamera yang digabung menjadi satu. Kamera ini bisa dibawa kemana-mana oleh Cameron saat syuting sedang berlangsung. Cara kerja kamera 3D sama dengan cara kerja mata manusia, kawan! Jadi sudut pandang lensa bisa didekatkan untuk fokus ke obyek yang dekat dan begitu juga sebaliknya. Hasilnya, gambar jadi lebih nyata!

Syuting Canggih Dengan Sensor
Kegiatan syuting film Avatar boleh dibilang canggih, lho! Suku Na’vi dalam film Avatar enggak dibuat begitu aja lewat efek komputer. Gerakan yang dilakukan suku Na’vi ini benar-benar dilakukan oleh aktor yang terlibat di filmnya. Para aktor melakukan adegan yang direkam oleh 140 kamera digital, kawan! Aktor juga dipasangi banyak kamera yang sangat sensitif di tubuhnya, sehingga mampu menangkap gerakan aktor sedetil mungkin, termasuk memakai kamera kecil yang diletakan di kepala untuk bisa merekam berbagai ekspresi wajah dan gerakan di muka. Alhasil, ekspresi muka para aktor akan terlihat sama dengan ekspresi suku Na’vi. Saat beradegan tidur pun, Sam Worthington yang jadi pemeran Jake Sully tetap memakai kamera tersebut. Hal ini dilakukan tentunya untuk mendapatkan ekspresi muka Na’vi yang lebih maksimal. Kamera itu kemudian akan mengirimkan data yang terekam ke komputer pusat. Karena direkam dengan banyak kamera, alhasil sudut pengambilan gambar pun jadi banyak. 


Cameron bisa melihat semua bagian yang direkam menggunakan kamera virtual. Dari alat canggih ini dia memilih sudut pandang gambar yang disukai. Serunya lagi, saat aktor sedang melakukan adegannya, pada saat yang bersamaan di dalam layar kamera virtual Cameron justru sudah terlihat suku Na’vi yang sedang melakukan adegan.
Kok bisa, ya? Saat syuting adegan tersebut, aktor yang berperan dalam film ini memakai pakaian yang dilengkapi dengan sensor. Sensor ini untuk mendeteksi gerakan. Hasil rekaman dari sensor ini digunakan sebagai dasar gerakan suku Na’vi dalam Avatar. Oya, selain itu di layar kamera virtual juga akan langsung terlihat setting tempat seperti Pandora. Padahal pada kenyataannya enggak. Wuih, keren! 


AVATAR DALAM ANGKA
                Sebuah produksi film besar, tentu enggak lepas dari biaya yang besar juga, kan? Begitu juga dengan Avatar. Berikut ini angka-angka yang berseliweran dalam produksi Avatar.
4 tahun waktu pembuatan planet Pandora dan makhluknya dalam bentuk animasi.
31 hari dihabiskan kru film Avatar untuk berkonsentrasi menyiapkan produksi di Los Angeles. Berikutnya, 31 hari lagi untuk pengambilan gambar.
500 Juta Dollar adalah biaya yang dihabiskan untuk membuat film canggih tersebut.
3.000 orang dikerahkan untuk menciptakan film fenomenal ini, mulai aktor, kru, sampai yang terbanyak adalah animator.
10.000 komputer dipakai selama pengerjaan Avatar. Bukan Cuma untuk urusan animasi, tapi juga pengerjaan special effect lainnya.
2,6 Milyar Dollar adalah uang yang dihasilkan dari tiket bioskop film Avatar di seluruh dunia.

Minggu, 08 Januari 2017

Information and Communication Technology For Competitive and Intelligence PART 6

Abstrak

Bab ini membahas peran ICT untuk kegiatan intelijen kompetitif. Untuk tujuan ini, dimulai dengan pengenalan intelijen kompetitif Selanjutnya, membahas kegiatan intelijen mungkin. Dalam diskusi ini perhatian dibayar untuk penggunaan ofthe Internet, untuk general purpose alat TIK, untuk alat ICT disesuaikan dengan satu atau lebih of the tahap kecerdasan, dan alat-alat intelijen bisnis (data gudang alat untuk mengambil dan menyajikan data di dalamnya). Akhirnya, bab ini menjelaskan bagaimana organisasi dapat memilih aplikasi TIK untuk mendukung kegiatan intelijen mereka.

Sebuah aspek yang sangat sulit adalah menentukan relevansi kelas data tertentu sebelum data aktual tentang mereka dikumpulkan dan sebelum mereka dapat ditafsirkan, yaitu, sebelum intelijen dapat diproduksi. Untuk mencapai hal ini, beberapa jenis model tentang "organisasi dalam lingkungannya" diperlukan. Tantangan dalam tahap arah adalah untuk membangun dan mempertahankan model seperti itu dan menggunakannya untuk menentukan data strategis yang relevan (kelas) tentang lingkungan. Dalam literatur, orang sering mengacu pada metode faktor keberhasilan kritis (atau satu ofits varian, lihat misalnya Sammon, 1986: Kahaner 1997, Herring, 1999, atau Cook & Cook, 2000) untuk membangun model seperti itu dan untuk mendapatkan lingkungan kebutuhan informasi dari itu pada tahap kedua dari siklus intelijen, data yang dibutuhkan dikumpulkan. Untuk tujuan ini, dua kegiatan utama yang diperlukan: (1) menentukan apa sumber yang tersedia dan (2) mengakses sumber-sumber ini dan mengambil data dari mereka. Banyak penulis membedakan antara beberapa jenis sumber. Misalnya:
[if !supportLineBreakNewLine]
[endif]
[if !supportLists]·         [endif] terbuka terhadap sumber tertutup (terbuka sumber dapat diakses oleh semua orang, sumber tidak ditutup)
[if !supportLists]·         [endif] internal versus eksternal perbedaan ini mengacu pada lokasi di mana sumber dengan data tentang lingkungan dapat ditemukan di dalam organisasi (misalnya, penjualan-perwakilan) atau luar organisasi)
[if !supportLists]·         [endif]primer terhadap sumber-sumber sekunder sumber primer adalah sumber yang memegang data aslinya bentuk mereka, berubah langsung dari sumber dari mana data asli batang. sumber sekunder menawarkan data diubah Kahaner, 1997)]
[if !supportLists]·         [endif]sumber yang berbeda dalam canier Data i-e kertas, elektronik dan sumber daya manusia.

Untuk mengumpulkan data yang mungkin berisi informasi yang relevan strategis, banyak sumber dapat diidentifikasi. Beberapa penulis meringkas daftar sumber. Di antaranya adalah: Internet, database online, pameran dagang, konsultan, pelanggan, universitas, kedutaan, pemasok, jurnal, serikat buruh, dll (lihat misalnya Cook & Cook, 2000; Vriens & Philips, 1999: atau Kahaner 1997 untuk gambaran yang lebih komprehensif). Sebagian besar organisasi cenderung menggunakan lebih dari satu sumber. Dalam penelitian terbaru, Lammers dan Siegmund (2001) meminta organisasi di Belanda apa sumber data yang mereka dipekerjakan di pengumpulan intelijen mereka. Gambar 4 menyajikan hasil. Seperti dapat dilihat pada gambar, perdagangan internet dan database online yang ditemukan menjadi tiga sumber yang paling sering digunakan.
Gambar 4, Sumber Digunakan oleh Organisasi besar di Belanda untuk Koleksi Aktivitas bijih berkisar dari 0 (tidak pernah) sampai 5 (selalu), Beberapa jawaban yang mungkin).




Gilad dan Gilad (1988) menekankan pentingnya sebuah "jaringan pengumpulan intelijen jaringan orang-orang yang terlibat dalam kegiatan pengumpulan. Anggota jaringan ini dapat tersebar di seluruh organisasi dan memiliki jenis fungsi (misalnya, layanan, R & D, pembelian, atau pemasaran dan penjualan) gagasan di balik jaringan tersebut adalah bahwa individu dapat mengumpulkan informasi tentang bagian dari lingkungan mereka terkait erat dengan. untuk memberikan kesan sifat jaringan tersebut, Tabel 1 merangkum temuan Lammers dan Siegmund mengenai komposisi mereka dalam organisasi besar di Belanda Seperti dapat dilihat, penelitian mengungkapkan keterlibatan tinggi dari pemasaran dan penjualan, R & D dan manajemen dalam jaringan koleksi.

Untuk mengumpulkan data tertentu, pengetahuan tentang sumber-sumber yang tersedia harus b dikumpulkan dan digunakan. ini memerlukan mengetahui ( 1) apa sumber mungkin berisi data yang diminta, (2) apakah sumber tersebut dapat didekati dan diakses secara memadai (diukur, misalnya, dengan cara kriteria umum seperti biaya ketepatan waktu, relevansi, akurasi, apakah data yang up-to-date , aksesibilitas, (Gilad & Gilad, 1988), dan (3) yang akan terlibat dalam pengumpulan data tentang sumber dan dalam kegiatan pengumpulan sebenarnya. Mengelola tage koleksi CI berarti memastikan bahwa pengetahuan ini dihasilkan, disimpan dan diterapkan

KESIMPULAN

Untuk memilih dan menggunakan alat ICT yang tepat untuk mendukung proses CI, organisasi harus tahu (1) apa proses CI adalah, (2) apa peran ICT (tools) proses ini dapat, dan (3) menilai peran ICT (alat) untuk proses CI mereka sendiri. Dalam bab ini, kita membahas tiga aspek tersebut. Kami mendefinisikan CI baik produk dan sebagai suatu proses. Kami kemudian membahas peran alat ICT dalam proses. Di sini, kita disajikan empat jenis alat TIK yang relevan untuk mendukung (dan kadang-kadang bahkan mengganti) kegiatan CI: Internet, aplikasi umum untuk digunakan dalam kegiatan CI, aplikasi CI spesifik dan aplikasi bisnis intelijen. Pada bagian terakhir dari bab ini kita membahas tiga kelas kriteria organisasi dapat digunakan dalam mengevaluasi dan memilih alat ICT untuk proses CI mereka.

Meskipun definisi CI dan kriteria untuk memilih perangkat TIK untuk CI tampaknya telah stabil, kemungkinan ofusing ICT untuk peningkatan CI cepat. Beberapa tren yang mungkin diakui adalah:
[if !supportLists]·         [endif]Sebuah konvergensi aplikasi BI dan CI (misalnya, gudang data dan perangkat lunak terkait juga terikat dengan data eksternal dan kualitatif) (cf., Li, 1999).
[if !supportLists]·         [endif]Menggunakan ICT untuk data kualitatif dapat meningkatkan (misalnya, Chen et al., 2002).
[if !supportLists]·         [endif]Menggunakan Internet untuk lebih dari sekedar kegiatan pengumpulan (misalnya, untuk kolaborasi dan penyebaran tujuan (cf, Teo & Choo, 2001;. Cunningham, 2001)
[if !supportLists]·         [endif]Peningkatan aplikasi Internet untuk koleksi (lebih efisien dan efektif aplikasi koleksi akan terus bermunculan
[if !supportLists]·         [endif]Mengimplementasikan aplikasi CI dapat dilihat sebagai suatu proses dengan cara yang proses CI dan infrastruktur dapat dianalisa ulang.
[if !supportLists]·         [endif]Peningkatan aplikasi analisis (lih Fuld et al., 2002) Meskipun semua kemungkinan ICT untuk CI, kami ingin mengakhiri bab ini dengan berkomentar bahwa memproduksi intelijen masih tetap karya manusia yang 30 Vriens.
Hak cipta 2004, Idea Group Inc Menyalin atau mendistribusikan di media cetak atau bentuk elektronik tanpa izin tertulis dari Idea Group Inc dilarang.

adalah satu-satunya "mesin" mampu menempatkan data dari aplikasi dalam perspektif strategis yang tepat. alat TIK, bagaimanapun, adalah sangat berharga dalam mendukung tugas ini.

Rabu, 02 November 2016

INTELLIGENCE INFORMATION

DEFINISI

Sistem Informasi Cerdas atau Intelligence Information System (IIS) didefinisikan sebagai kemampuan mesin atau sistem untuk beradaptasi dalam mencapai tujuan pada lingkungan yang dapat mempengaruhi perilaku sistem. Sebagai sistem yang mampu menirukan perilaku manusia, sistem mempunyai ciri khas yang menunjukkan kemampuan dalam hal:
  1.     Menyimpan informasi.
  2.     Menggunakan informasi yang dimiliki untuk melakukan suatu pekerjaan dan menarik kesimpulan.
  3.     Beradaptasi dengan keadaan baru.
  4.     Berkomunikasi dengan penggunanya.
KONSEP

Ada 4 dasar kategori di konsep dasar AI (Kecerdasan Buatan), yaitu:
  1. Acting Humanly  yaitu sistem dengan pendekatan menirukan tingkah laku manusia.
  2. Thinking Humanly yaitu sistem yang menangkap pemikiran psikologis, misalnya melalui eksperimen.
  3. Thinking Rationally, yaitu sistem dengan penalaran komputasi
  4. Acting Rationally, yaitu sistem yang melakukan aksi menciptakan suatu robotika cerdas untuk menggantikan tugas manusia.
METODE

Secara garis besar, AI terbagi ke dalam dua paham pemikiran yaitu AI Konvensional dan Kecerdasan Komputasional (CI, Computational Intelligence). AI konvensional kebanyakan melibatkan metode-metode yang sekarang diklasifiksikan sebagai pembelajaran mesin, yang ditandai dengan formalisme dan analisis statistik. Dikenal juga sebagai AI simbolis, AI logis, AI murni dan AI cara lama (GOFAI, Good Old Fashioned Artificial Intelligence). Metode-metodenya meliputi:
  1. Sistem pakar: menerapkan kapabilitas pertimbangan untuk mencapai kesimpulan. Sebuah sistem pakar dapat memproses sejumlah besar informasi yang diketahui dan menyediakan kesimpulan-kesimpulan berdasarkan pada informasi-informasi tersebut.
  2. Petimbangan berdasar kasus
  3. Jaringan Bayesian
  4. AI berdasar tingkah laku: metode modular pada pembentukan sistem AI secara manual
Kecerdasan komputasional melibatkan pengembangan atau pembelajaran iteratif (misalnya penalaan parameter seperti dalam sistem koneksionis. Pembelajaran ini berdasarkan pada data empiris dan diasosiasikan dengan AI non-simbolis, AI yang tak teratur dan perhitungan lunak. Metode-metode pokoknya meliputi:
  1. Jaringan Syaraf: sistem dengan kemampuan pengenalan pola yang sangat kuat
  2. Sistem Fuzzy: teknik-teknik untuk pertimbangan di bawah ketidakpastian, telah digunakan secara meluas dalam industri modern dan sistem kendali produk konsumen.
  3. Komputasi Evolusioner: menerapkan konsep-konsep yang terinspirasi secara biologis seperti populasi, mutasi dan “survival of the fittest” untuk menghasilkan pemecahan masalah yang lebih baik.
Metode-metode ini terutama dibagi menjadi algoritma evolusioner (misalnya algoritma genetik) dan kecerdasan berkelompok (misalnya algoritma semut)
Dengan sistem cerdas hibrid, percobaan-percobaan dibuat untuk menggabungkan kedua kelompok ini. Aturan inferensi pakar dapat dibangkitkan melalui jaringan syaraf atau aturan produksi dari pembelajaran statistik seperti dalam ACT-R. Sebuah pendekatan baru yang menjanjikan disebutkan bahwa penguatan kecerdasan mencoba untuk mencapai kecerdasan buatan dalam proses pengembangan evolusioner sebagai efek samping dari penguatan kecerdasan manusia melalui teknologi.

TOOLS

Dengan adanya kecerdasan buatan, diharapkan tidak menutup kemungkinan hanya dengan data pengetahuan yang terbatas, sebuah komputer dapat berpikir seperti manusia dalam menghadapi masalah.
Implementasi kecerdasan buatan dapat diterapkan pada bidang:

Visualisasi komputer

Kecerdasan buatan pada bidang visualisasi komputer ini memungkinkan sebuah sistem komputer mengenali gambar sebagai input.
Contohnya mengenali sebuah pola pada suatu gambar.

Pengenalan Suara

Kecerdasan buatan pada pengenalan suara ini dapat mengenali suara manusia. Cara mengenali suara ini dengan mencocokannya pada acuan yang telah diprogramkan terlebih dahulu. Contohnya perintah komputer dengan menggunakan suara user.

Sistem Pakar

Kecerdasan buatan pada Sistem Pakar ini memungkinkan sebuah sistem komputer memiliki cara berpikir dan penalaran seorang ahli dalam mengambil keputusan, untuk memecahkan masalah yang ada pada saat itu. Contohnya program komputer yang dapat mendiagnosa penyakit dengan memasukan gejala-gejala yang dialami pasien.

Permainan

Kecerdasan buatan pada permainan ini memungkinkan sebuah sistem komputer untuk memiliki cara berpikir manusia dalam bermain. Contohnya permainan yang memiliki fasilitas orang melawan komputer. Komputer sudah di program sedemikian rupa agar memiliki cara bermain seperti seorang manusia bahkan bisa melebihi seorang manusia.

SUMBER

https://mustakimtelematika.wordpress.com/2014/03/31/intelligence-information-system-iis/ 

https://dkharaditiandi.wordpress.com/2014/02/05/artificial-intelligence-ai/ 

https://id.wikipedia.org/wiki/Kecerdasan_buatan

http://informatika.web.id/category/kecerdasan-buatan/


 
 

Sabtu, 04 Juni 2016

SDLC DAN BERBAGAI CONTOHNYA

SDLC (Systems Development Life Cycle, Siklus Hidup Pengembangan Sistem) atau Systems Life Cycle (Siklus Hidup Sistem), dalam rekayasa sistem dan rekayasa perangkat lunak, adalah proses pembuatan dan pengubahan sistem serta model dan metodologi yang digunakan untuk mengembangkan sistem-sistem tersebut. Konsep ini umumnya merujuk pada sistem komputer atau informasi. SDLC juga merupakan pola yang diambil untuk mengembangkan sistem perangkat lunak, yang terdiri dari tahap-tahap: rencana(planning),analisis (analysis), desain (design), implementasi (implementation), uji coba (testing) dan pengelolaan (maintenance). Dalam rekayasa perangkat lunak angsyat Ä, konsep SDLC mendasari berbagai jenis metodologi pengembangan perangkat lunak. Metodologi-metodologi ini membentuk suatu kerangka kerja untuk perencanaan dan pengendalian pembuatan sistem informasi, yaitu proses pengembangan perangkat lunak. Terdapat 3 jenis metode siklus hidup sistem yang paling banyak digunakan, yakni: siklus hidup sistem tradisional (traditional system life cycle), siklus hidup menggunakan prototyping (life cycle using prototyping), dan siklus hidup sistem orientasi objek (object-oriented system life cycle).

Tahapan:

1) Plaining
Plaining (perencanaan) adalah feasibility dan wawancara , observasi, Quesener. Jika pada tahap Feasibility hasilnya baik maka langsung ketahap investigasi dan diberi form kepada client untuk mencatat kebutuhan client. Dalam sistem investigasi, dapat berupa wawancara, kuosiener atau observation. Dalam tahap ini hal yang pertama dilakukan adalah memberikan form ke user yang digunakan untuk mengetahui permintaan user.
2) Analisa
a. Analisa TeknologiMemerlukan data penyimpanan secara informasi produk, Informasi Berita digunakan database seeprti Mysql, MSAccess.
 . Menganalisis teknologi apa yang digunakan pemilik desain Web seperti menggunakan desain grafis maka memerlukan teknologi seperti Adobe Photoshop, Macromedia Flash, Dreamweaver.
b. Analisa informasi. Mengenai informasi data yang akan menjadi data tetap dan data dinamis, kategori informasi data tetap adalah : profile perusahaan, visi dan misi, sejarah perusahaan, latar belakang perusahaan. Informasi dinamis adalah informasi yang selalu berubah dalam setiap periodik dapat setiap hari atau setiap jam. Informasi dinamis dalam sistem ini adalah :
1) Informasi persediaan ( stock ) produk
2) Informasi Harga Produk dan diskon
3) Informasi Artikel, tips dan trik
4) Informasi dari masing keunggulan Produk atau produk yang sedang trend
3) Desain
a. Desain Informasi. Dalam tahap ini dimodelkan informasi link dari setiap halaman, jika dalam sistem tersebut terdapat database maka digunakan tahap development dan database disain..
b. Desain Grafis. Dalam tahap ini disesuaikan dari warna, layout, gambar dan graphic.
c. Database Application
d. Model Development Database Design PHP Library Development. Tahap untuk memodelkan seluruh peruses yang ada,seperti peruses penyimpanan data,update artikel, dan menampilkan data dari database.
4) Implementasi
a. Penulisan Program dan Instalasi. Merupakan tahap penulisan program yang telah dianalisis dan diesain semua maka perogeram yang digunakan adalah PHP dan database yang digunakan MySql
b. Desain Review. Dalam tahap ini tidak hanya menguji desain yang digunakan namun menguji semua sistem yang telah diterapkan seperti tidak ada lokasi lingk, image yang salah, pengujian sistem seperti penyimpanan data, update artikel dan lain-lain.
c. Pemilihan Sumber daya Hardware dan Software. Dalam tahap ini software dan hardware digunakan untuk Web server.
d. Pengujian Web dan Dokumen Web. Menguji Web dengan berbagai teknologi browser yang ada, serta pemeriksaan dokumen Web

Jumat, 15 April 2016

Six sigma & total quality management

Six sigma & total quality management
Pengertian six sigma:
Six Sigma menurut saya adalah suatu alat manajemen baru yang digunakan untuk mengganti Total Quality Management ( TQM ), dan didalamnya sangat terfokus terhadap pengendalian kualitas dengan kata lain mendalami sistem produksi perusahaan secara keseluruhan. Memiliki tujuan untuk menghilangkan cacat produksi, memangkas waktu pembuatan produk, dan menghilangkan biaya. Six sigma juga biasanya disebut sistem komprehensive - maksudnya dalam hal ini adalah strategi, disiplin ilmu, dan alat - untuk mencapai dan mendukung kesuksesan bisnis. Six Sigma disebut strategi karena terfokus pada peningkatan kepuasan pelanggan, disebut disiplin ilmu karena mengikuti model formal,yaitu DMAIC ( Define, Measure, Analyze, Improve, Control )dan alat karena digunakan bersamaan dengan yang lainnya, seperti Diagram Pareto(Pareto Chart) dan Histogram. Dan kesuksesan peningkatan kualitas dan kinerja bisnis di dalamnya menurut saya tergantung dari kemampuan untuk mengidentifikasi dan memecahkan masalah. Kemampuan ini adalah hal fundamental dalam filosofi six sigma.
 Pengertian total quality management:
Total Quality Management atau yang disingkat TQMmenurut saya merupakan suatu pendekatan yang berorientasi pada pelanggan dengan memperkenalkan perubahan manajemen secara sistematik dan perbaikan terus menerus terhadap proses, produk, dan pelayanan suatu organisasi. Proses Total Quality Management bermula dari pelanggan dan berakhir pada pelanggan pula. Konsep Total Quality Management berasal dari tiga kata yaitu total, quality, dan management. Fokus utama dari TQM adalah kualitas/ mutu. Mutu sebagai tercukupinya kebutuhan (conformance to requirement).Kata selanjutnya adalah total, yang dalam bahasa Indonesia sering dipakai kata menyeluruh atau terpadu. Kata total (terpadu) dalam Total Quality Management menegaskan bahwa setiap orang yang berada dalam organisasi harus terlibat dalam upaya peningkatan secara terus menerus.Unsur ketiga dari Total Quality Management, adalah kata management, yang merupakan konsep awal dari TQM itu sendiri. Ada banyak definisi manajemen yang telah dikemukakan oleh para pakar. Secara etimologis, kata manajemen berasal dari bahasa Inggris managementyang berarti ketatalaksanaan, tata pimpinan, dan pengelolaan.
 Kelebihan six sigma :
  1. Six Sigma jauh lebih rinci daripada metode analisis berdasarkan statistik. Six Sigma dapat diterapkan di bidang usaha apa saja mulai dari perencanaan strategi sampai operasional hingga pelayanan pelanggan dan maksimalisasi motivasi atas usaha.
  2. Six Sigma sangat berpotensi diterapkan pada bidang jasa atau non manufaktur disamping lingkungan teknikal, misalnya seperti bidang manajemen, keuangan, pelayanan pelanggan, pemasaran, logistik, teknologi informasi dan sebagainya.
  3. Dengan Six Sigma dapat dipahami sistem dan variabel mana yang dapat dimonitor dan direspon balik dengan cepat.
  4. Six Sigma sifatnya tidak statis. Bila kebutuhan pelanggan berubah, kinerja sigma akan berubah
Kekurangan six sigma:
*Cepat tidaknya tergantung pada pemecahan masalahnya
*Rentangnya memiliki batas
 Kelebihan total quality management:
1.      fokus pada pelanggan
2.      obsesi terhadap kulitas
3.      komitmen jangka panjang
4.      kerja sama team
5.      perbaikan sistem secara berkesinambungan
6.      pendidikan dan pelatihan
7.      kesatuan tujuan
 Kekurangan total quality management :
  1.   Terlalu fokus pada kualitas dan tidak memperhatikan isu bisnis kritis lainnya.
  2.   Implementasi Total Quality Control menciptakan pemahaman bahwa masalah kualitas adalah masalahnya departemen Quality Control, padahal masalah kualitas biasanya berasal dari ketidakmampuan departemen lain dalam perusahaan yg sama. 
  3. Penekanan umumnya pada standar minimum kualitas produk, bukan pada bagaimana meningkatkan kinerja produk.