Kamis, 30 Oktober 2014

KONSEP SOFT SKILL

DEFINISI SOFT SKILL

Soft skill adalah Ketrampilan seseorang dalam berhubungan dengan orang lain (INTERPERSONAL SKILLS) dan ketrampilan dalam mengatur dirinya sendiri (INTRA-PERSONAL SKILLS) yang mampu mengembangkan unjuk kerja secara maksimal.

Perbedaan Soft Skill dan Hard Skill
 
Hard skill adalah kemampuan yang dapat menghasilkan sesuatu sifatnya visible dan immediate . Soft skill sendiri diartikan sebagai kemampuan diluar kemampuan teknis dan akademis, yang lebih mengutamakan kemampuan intra dan interpersonal.

Contoh soft skill antara lain:

1. kemampuan beradaptasi,
      2. komunikasi,
3. kepemimpinan,
4. pengambilan keputusan,
5. pemecahan masalah,
6. conflict resolution , dan lain sebagainya.
Hard skill dapat dinilai dari technical test atau practical test . soft skill dapat dinilai dengan menggunakan teknik wawancara yang mendalam dan menyeluruh dengan pendekatan behavioral interview . Dengan behavioral interview , diharapkan kandidat-kandidat tidak hanya memiliki hard skill namun juga didukung oleh soft skill yang baik.
Modal sukses di lapangan pekerjaan:
• Kompetensi akademik (teknis , hard skills) 20%
• Kompetensi non akademik (soft skills) 80%
Macam-macam softskill :

1.      Inisiatif

Inisiatif adalah satu tema pernyataan yang saat ini sedang saya alamatkan kepada diri sendiri. Inisiatif dekat hubungannya dengan kepeloporan. Para pelopor adalah pribadi-pribadi yang memiliki kekuatan inisiatif kerja yang menembus ruang-ruang waktu.Inisiator seringkali mengawali kerjanya dari kritik terhadap realitas. Terlebih ketika mereka melihat adanya jarak yang menjeda antara cita-cita dengan karakter zaman.
2.      Kemauan

Kemauan” adalah kata kunci dari segala sukses Punya bakat dan ilmu tidak akan membuat kita sukses. Keinginan harus disertai dengan tindakan untuk mewujudkannya. Bukan hanya sekedar ingin tetapi harus mau dan berusaha memperjuangkannya.
3.      Komitmen

sesuatu yang melampaui segala bentuk perbedaan, perselisihan dan pertengkaran. Ia tidak dapat dihancurkan oleh kekurangan, kelemahan maupun keterbatasan lahiriah… karena ketika kita berani mengikatkan diri dalam sebuah komitmen, kita telah ‘mati’ terhadap kepentingan diri sendiri.

4.      Motivasi

sebuah alasan atau dorongan seseorang untuk bertindak. Alasan atau dorongan itu bisa datang dari luar maupun dari dalam diri. Sebenarnya pada dasarnya semua motivasi itu datang dari dalam diri, faktor luar hanyalah pemicu munculnya motivasi tersebut.

5.      Kreativitas

proses mental yang melibatkan pemunculan gagasan atau konsep baru, atau hubungan baru antara gagasan dan konsep yang sudah ada.
Dari sudut pandang keilmuan, hasil dari pemikiran kreatif (kadang disebut pemikiran divergen) biasanya dianggap memiliki keaslian dan kepantasan,tindakan membuat sesuatu yang baru.

6.      Komunikasi

suatu proses penyampaian informasi (pesan, ide, gagasan) dari satu pihak kepada pihak lain agar terjadi saling mempengaruhi diantara keduanya.

7.      Berfikir kritis

suatu aktifitas kognitif yang berkaitab dengan
penggunaan nalar. Belajar untuk berpikir kritis berarti menggunakan
proses-proses mental, seperti memperhatikan, mengkategorikan, seleksi, dan menilai/memutuskan.

8.      Mandiri

melakukan perencanaan hidup dengan baik, bertanggung jawab, dgn sadar akan resiko setiap melakukan sesuatu, dan tanpa campur tangan orang lain. Mandiri juga berarti mengetahui dan memahami mana yang benar dan yang salah, jadi bisa menentukan sikap dengan berlandaskan pemikiran dan pengetahuan sendiri, tanpa *dibumbui atau dipengaruhi* orang lain. Mandiri itu pada intinya tidak mudah minta belas kasihan pada orang lain.

9.      Integritas diri

Suatu pemahaman tentang terwujudnya perkembangan yang seimbang dan sinergis atas berbagai dimensi diri.Terwujudnya perkembangan diri pribadi secara utuh, tanpa satu pun aspek atau dimensi yang terabaikan.
Adanya perhatian yang seimbang, tepat dan proporsional terhadap semua dimensi diri.

10.  Disiplin

kepatuhan untuk menghormati dan melaksanakan suatu sistem yang mengharuskan orang untuk tunduk kepada keputusan, perintah dan peraturan yang berlaku. Dengan kata lain, disiplin adalah sikap menaati peraturan dan ketentuan yang telah ditetapkan tanpa pamrih. Ada beberapa karakter yang dapat dibentuk berkat Disiplin:
1. Lebih bertanggung jawab,
2. Lebih tegar dalam menghadapi segala situasi kondisi
3. Lebih menghargai orang lain dan waktu.
4. Tidak mudah berputus asa (menyerah)
5. Melatih kejujuran

Manfaat soft skill :

1. sebagai atribut kualitas jasa
2. dapat bersifat mandiri
3. softskill dapat membangun karakter
4. membangun kepribadian yang berkualitas
5. menumbuhkan rasa percaya diri
6. dapat bersosialisai dalam team
7. menumbuhkan kepekaan wawasan pemikiran dan kepribadian kita

Senin, 06 Oktober 2014

Flowchart Panjang Busur

Keterangan:
  1. Mulai
  2. Masukan Keliling Lingkaran
  3. Masukan Sudut Juring
  4. Masukan 360 Derajat
  5. Proses (Keliling Lingkaran dikali Sudut Juring) Dibagi 360 Derajat
  6. Cetak Panjang Busur
  7. Berhenti

ETIKA DALAM BERMEDIA SOSIAL

Media sosial tidak dapat dipungkiri begitu laris dalam pemakaiannya sehari hari, mulai dari kalangan anak-anak, remaja sampai dewasa kini menggunakan media sosial. Entah untuk mengirim pesan via email, mencari teman atau relasi baru ataupun hanya sekedar untuk mencari informasi wawasan nasional maupun internasional. Media yang tersediapun sudah sangat banyak, mulai dari facebook, twitter, yahoo messenger, skype, youtube, google, dan masih banyak lagi. Dengan banyaknya media sosial yang pastinya dapat di akses semua orang, banyak pula permasalahan yang di timbulkan. Masalah ini menyangkut etika penggunaan media sosial itu sendiri. Bahkan dalam masalah etika bersosial media ini menyangkut semua kalangan dari berbagai bidang, mulai dari bidang politik, entertainment, kesehatan, ataupun dalam bidang pribadi masyarakat itu sendiri.

Sebagian besar khasus yang berkembang dikarenakan oleh kurangnya etika dalam bermedia sosial, baik dalam penggunaan kata, dan penyampaian maksud yang dilatarbelakangi oleh amarah hingga menyebabkan salah satu atau bahkan keduanya merasa dirugikan. Padahal sejatinya kita tau bahwasanya apapun yang kita tulis dan lampirkan dalam media sosial bukan hanya dilihat oleh kita atau orang yang kita tuju, tapi oleh seluruh insan atau orang yang menggunakan media sosial tersebut.
Selain masalah etika berbicara dalam media sosial, masalah lain adalah Hacked.
Beberapa waktu yang lalu sempat tersiar kabar tentang peretasan akun kepresidenan. Atau pembajakan beberapa twitter yang terjadi, pembuat akun atau website palsu yang mengatasnamakan beberapa instansi tertentu untuk niat menipu, akun facebook/ twitter artis palsu, pengalihan alamat website, dan berbagai macam lainnya. Tentu hal ini merugikan dan tentunya membuat resah pula.
Masyarakat seperti lupa dengan kegunaan dari media sosial itu sendiri, kondisi psikis dan pemikiran yang masih labil bisa juga di jadikan alasan. Dampak dari tidak adanya etika bermedia :
  1.      Adanya khasus pertengkaran yang berujung di meja hijau
  2.      Kasus penipuan dan penggelapan uang
  3.      Penculikan lewat jejaring sosial
  4.      Perceraian, dsb



 Dan ini cara beretika media sosial:
  1.      Jangan terlalu berlebihan, gak semua orang suka liat updatean yang kebanyakan gak penting.
  2.      Stop buat mencampurkan Huruf dan Angka dalam setiap kaliamat, yang di pake. Contoh: "b3t3 b4n93t n1h" atau dengan huruf gede kecil dan kalimat lebay. For ex : “ ChaAiYanK kAmUooH NiIIcH!!! “
  3.      Gunakan kata-kata yang sesuai. Kalo ada masalah ngomong langsung sama orangnya
  4.      Gunakan sewajarnya aja, cari kegiatan yang positif.